Pernahkah Kamu membenci dirimu sendiri?

Pernahkah Kamu membenci dirimu sendiri?

Saat membaca pertanyaan ini, saya otomatis teringat serial anime berjudul BEASTARS. Saya review sedikit ya. supaya kamu dapat sedikit gambaran tentang bagaimana kebencian saya terhadap diri sendiri, yang kurang lebih mirip dengan tokoh utama anime ini.

 


BEASTARS adalah fabel. Yak, kamu nggak salah baca. Fabel, yakni cerita yang tokohnya hewan. Jadi semua pemeran dalam anime ini adalah hewan. Berlandaskan sifat-sifat kehewanan dan berpegang erat pada rantai makanan tentang saling makan dan dimakan. 

Eits, namun jangan salah. Meski banyak sekali unsur hewannya, anime ini justru sangat relate dengan kehidupan kita sebagai manusia. sampai-sampai saya heran sendiri, ini kehidupan hewan yang memang mirip sama manusia atau memang kelakuan manusia yang kayak hewan?

Jawabannya boleh kamu tentuin sendiri setelah baca ini sampai akhir.

 Oke, jadi, dalam dunia BEASTARS, hewan-hewan bisa bicara, makan, bersosialisasi dan bersekolah layaknya manusia. Kesetaraan digaungkan dimana-mana sehingga herbivora dapat hidup berdampingan dengan karnivora dan saling berteman. Salah satunya di sekolah asrama percontohan elit, Akademi Cherryton.

Semua berjalan lancar dan damai sampai di suatu malam.... ditemukan mayat Alpaca (sejenis domba) yang mati karena predasi.

Apa yang terjadi?

 Tentu saja sekolah geger. Sebab predasi berarti kegiatan memangsa oleh karnivora kepada herbivora. Padahal herbivora dan karnivora harusnya hidup berdampingan! Kenapa malah memakan??

 Yup. Berkat kejadian tersebut, muncul masalah kepercayaan alias trust issue antara karnivora dan herbivora.

Si herbivora kemana-mana nggak tenang, takut di makan dan bawaannya curigaan terus sama karnivora. Sedangkan karnivora sendiri juga tidak punya bukti untuk menyangkal bahwa kematian Tem bukan karena dimakan karnivora.

Sebab Tem bukan murid biasa. Dia adalah salah satu anggota eskul drama yang notabene punya citra sebagai klub pedamaian antara karnivora dan herbivora. Kebayang kan, dampaknya kayak apa?

Kematian Tem jadi pukulan yang cukup besar buat hubungan baik antara karnivora dan herbivora. Dan teman-temannya Tem jadi masuk list hewan-hewan yang harus dicurigai. 

Nah, di sinilah kita ketemu tokoh utama.

Seekor serigala abu-abu berbadan besar dan bertaring tajam. Yang tentu saja seekor karnivora dengan kuku-kuku mencuat siap merobek kulit. Namanya Legoshi. Anggota klub drama bagian kru panggung. 


Di suatu malam saat peraturan asrama diperketat bahwa herbivora tidak boleh sendirian di tempat gelap, ada seorang alpaca lain bernama Els-chan merasa dibuntuti.

Ia sudah was-was dengan rumor predasi oleh salah satu anggota klub drama. Maka saat Ia lihat sesosok tubuh tinggi besar keluar dari bayang-bayang, Els-chan yakin dirinya akan dimakan.

Ia gemetar mengacungkan gunting, hanya untuk direbut sekali sabet oleh tangan kokoh berotot yang—

Memberikan surat cinta.

Hah? Surat cinta? Lho, iya kamu nggak salah baca kok.

Itu surat cinta. Dengan tulisan “Untuk Els-chan” dari Tem.

 


Gimana, gimana?

Walah, ternyata sosok dari bayangan itu adalah tokoh utama kita. Legoshi, serigala yang sama yang membuntuti Els-chan bukan untuk memakannya, tapi menyampaikan surat cinta milik Tem yang tak sempat tersampaikan sebelum Ia meninggal. 

Aww.......

Sungguh, pada bagian ini, saya merasa sangat terharu dan tersentuh. Sebab ternyata ketakutan Els-chan pada karnivora salah jauh dengan sifat Legoshi yang notabene karnivora paling kuat di kalangannya.

Mereka duduk di bawah pohon sakura membicarakan perasaan Tem. Tentang bagaimana Legoshi sangat sedih akan kematian salah satu sahabatnya dan berniat melakukan sesuatu meski Tem sudah meninggal. Els-chan merasa bersalah karena telah berpikir hal buruk kepada Legoshi.

 Nah, disinilah point pentingnya.

Tatkala Legoshi beranjak mohon pamit, Els-chan turut bangkit. Ia mengatakan bahwa sebenarnya Legoshi adalah serigala yang baik dan akan menarik perkataan buruknya. tapi Legoshi justru menjawab,

 “Kamu tidak perlu menariknya. Aku sudah terbiasa, jadi tenang saja. Aku selalu hidup ditakuti dan dibenci.”

 Nah.

 Apakah kamu paham? Tentang sebuah pertanyaan “Pernahkah kamu membenci dirimu sendiri?”

Maka saya akan menjawab, pernah.

Mirip seperti Legoshi. Yang mestinya terlahir dalam segala keunikan dan kelebihan diri sendiri, justru menjadi sosok yang diwaspadai, ditakuti, bahkan dibenci... padahal Legoshi hanya ingin berbuat baik, kan? Ingin berteman.

Namun sistem sosial, lingkungan, pendidikan dan latar belakang kejadian membuat keberadaan dirinya terasa salah dan menyeramkan. Legoshi tentu tidak bisa tidak mempertanyakan mengapa harus dirinya yang jadi karnivora.

Apa nilainya sebagai karnivora? Hidup seperti karnivora bagaimana yang bisa membuatnya bahagia? Mengapa dirinya harus dijauhi dan ditakuti padahal mereka sama-sama manusia-eh, hewan maksudnya.

 Legoshi kesepian. Legoshi benci dirinya sendiri. Legoshi sedih :(

Nah. Kalau kamu sedang merasakan hal yang sama dengan Legoshi, bisa jadi kamu sedang menghadapi masalah konsep diri.

Menurut Desmita (2011) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan Peserta Didik, apa yang dialami Legoshi atau mungkin Aku dan Kamu saat ini, ialah permasalahan tentang konsep diri.

Konsep diri adalah diri ialah keseluruhan gambaran diri yang meliputi persepsi seseorang tentang perasaan, keyakinan nilai, diri, yang mana semua itu terdapat sangkut pautnya dengan diri sendiri. Konsep diri ialah bagaimana individu memandang utuh dirinya, dari segi emosional,sosial, fiskal, intelektual dan spiritual (Keliat, 2005).

Singkatnya, konsep diri adalah bagaimana kita memahami dan memandang diri kita sendiri.

Dalam kasus Legoshi, si serigala abu-abu itu memandang dirinya sebagai karnivora yang tidak pantas berteman dengan herbivora. Sebab secara fisik, karnivora mestinya memakan herbivora, bukan berteman. Sehingga Ia memblokade semua perasaannya yang ingin bersosialisasi.

Nah, kata Desmita (2011) juga, konsep diri akan mempengaruhi seluruh perilaku kamu. Kalau konsep dirimu positif, maka perilakumu bakal positif. Lantas kalau konsep dirimu negatif, maka perilakumu bakal cenderung ke hal-hal negatif.

Waduh, ngeri banget ya Perseners. Terus apa solusinya?

Maka buat kamu yang sedang mengalami krisis konsep diri, boleh nih dibaca artikel kece dari Satu Persen tentang mengenali diri sendiri. Siapa tahu bisa membantu kamu mencari arti keberadaanmu.

Boleh juga ditonton video di youtube Satu Persen berikut ini:


Nah, kalau bingung mau betulin dirimu mulai dari mana, kamu bisa ikut program Konseling SatuPersen. Disana, ada tenaga professional yang siap banget mengusahakan yang terbaik supaya kamu bisa mengenal dirimu. Nah, tunggu apalagi?

Yuk, segera daftar!

Jangan sampai jadi seperti Legoshi ya nanti Aku sedih :(

#SatuPersenBlogCompetition  #HidupSeutuhnya


Referensi:

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. PT Remaja Rosdakarya.

Hanum, A. (2020). Kenali Konsep Diri untuk Memaksimalkan Potensi yang Dimiliki. Satu Persen. https://youtu.be/77lrngyDNQc

https://myanimelist.net/anime/39195/Beastars

 

Komentar

Postingan Populer